Reaksi
eksoterm yaitu reaksi yang membebaskan kalor, kalor mengalir
dari sistem ke lingkungan (terjadi penurunan entalpi), entalpi produk lebih
kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu, perubahan entalpinya bertanda
negatif. Pada reaksi eksoterm umumnya suhu sistem menjadi naik, adanya
kenaikan suhu inilah yang menyebabkan sistem melepas kalor ke lingkungan.
Misalnya , besi berkarat, air mengalir, ledakan bom, pertunjukan
kembang api, dan pembakaran kayu. Reaksi eksoterm buatan merupakan reaksi
eksoterm hasil percobaan di laboratorium. Misalnya, reaksi natrium peroksida
dengan air, reaksi HCL dan serbuk Zn, pencampuran air dengan asam pekat,
penambahan air kedalam tembaga sulfat anhidrat, dan reaksi besi (III) oksida
dengan logam aluminium (reaksi termit).
Reaksi
Endoterm yaitu reaksi yang memerlukan kalor, kalor mengalir
dari lingkungan ke sistem (terjadi kenaikan entalpi), entalpi produk lebih
besar daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu, perubahan entalpinya bertanda
positif. Pada reaksi endoterm umumnya suhu sistem terjadi penurunan, adanya
penurunan suhu inilah yang menyebabkan sistem menyerap kalor dari lingkungan.
Misalnya,
reaksi pelarutan urea kedalam air ditandai dengan suasana dingin pada
reaksinya. Demikian pula pada pembuatan es batu dan air, reaksi respirasi,
proses elektrolisis, pencampuran barium hidroksida dengan amonium tiosianat,
dan reaksi-reaksi dalam larutan.