Senin, 05 Mei 2014

Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm

Reaksi eksoterm yaitu reaksi yang membebaskan kalor, kalor mengalir dari sistem ke lingkungan (terjadi penurunan entalpi), entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu, perubahan entalpinya bertanda negatif.  Pada reaksi eksoterm umumnya suhu sistem menjadi naik, adanya kenaikan suhu inilah yang menyebabkan sistem melepas kalor ke lingkungan.
Reaksi eksoterm: DH = HP - HR < 0 atau DH = (-)

Misalnya , besi berkarat, air mengalir, ledakan bom, pertunjukan kembang api, dan pembakaran kayu. Reaksi eksoterm buatan merupakan reaksi eksoterm hasil percobaan di laboratorium. Misalnya, reaksi natrium peroksida dengan air, reaksi HCL dan serbuk Zn, pencampuran air dengan asam pekat, penambahan air kedalam tembaga sulfat anhidrat, dan reaksi besi (III) oksida dengan logam aluminium (reaksi termit).


Reaksi Endoterm yaitu reaksi yang memerlukan kalor, kalor mengalir dari lingkungan ke sistem (terjadi kenaikan entalpi), entalpi produk lebih besar daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu, perubahan entalpinya bertanda positif. Pada reaksi endoterm umumnya suhu sistem terjadi penurunan, adanya penurunan suhu inilah yang menyebabkan sistem menyerap kalor dari lingkungan.
Reaksi endoterm: DH = HP - HR > 0 atau DH = (+)



Misalnya, reaksi pelarutan urea kedalam air ditandai dengan suasana dingin pada reaksinya. Demikian pula pada pembuatan es batu dan air, reaksi respirasi, proses elektrolisis, pencampuran barium hidroksida dengan amonium tiosianat, dan reaksi-reaksi dalam larutan.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar